Rabu, 04 Januari 2012

tarakan

Kawasan konservasi hutan mangrove Tarakan masih memerlukan perhatian agar lebih memberi manfaat ke masyarakat.

Keberadaan hutan mangrove di Kota Tarakan memang tak disangsikan. Terasa sangat indah, nyaman dan asri. Bahkan, hutan kota seluas 9 hektar yang masih akan diperluas menjadi 13 hektar itu sudah menjadi icon Tarakan di mata pelancong mancanegara. Pasalnya, di kawasan ini terdapat sedikitnya 11 spesies satwa dilindungi, terutama kera berekor panjang atau Bekantan yang populasinya sekitar 30 ekor.

Tapi, keindahan dan keasrian hutan kota ini masih menuntut perhatian. Bukan hanya menjadi kawasan hijau yang terus disubsidi, melainkan mendapat nilai tambah tersendiri. Artinya, bagaimana kawasan bisa memberi manfaat ganda. Tak hanya menjadi asset berharga Pemkot, tapi lebih memberi manfaat ke masyarakat sesuai fungsinya sebagai kawasan konservasi, hutan penelitian dan pendidikan.

Benarkah kawasan ini tak memberi manfaat ganda? Bisa benar, dan bisa pula tidak. Tapi, kalau memang kawasan mangrove ini dijadikan sebagai hutan penelitian dan pendidikan, mungkin sudah saatnya dibangun perpustakan dan laboratorium di sana. Biaya pembangunan, pengadaan buku buku dan peralatan lab mungkin relatif besar, tapi manfaatnya jauh lebih besar untuk mencerdaskan masyarakat.

Bekantan di Hutan Mangrove Tarakan Borneo - Ardiz

Bekantan di Hutan Mangrove Tarakan

Bekantan di Hutan Mangrove Tarakan

Bekantan di Hutan Mangrove Tarakan

Bekantan di Hutan Mangrove Tarakan

pentingnya pendidikan

Sebagaimana yang diungkapkan Daoed Joesoef tentang pentingnya suatu pendidikan : “Pendidikan merupakan segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia” Dan tentulah dari pernyataan tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan, maka dari itu saya bisa membantah kata-kata “Pendidikan bukanlah segalanya” seperti apa yang Kepala Sekolah saya sendiri katakan.
Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, karna seperti yang kita ketahui bahwa suatu Pendidikan tentunya akan mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik dari segi spritual, intelegensi dan skill dan pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan. Bagi suatu bangsa yang ingin maju, pendidik harus dipandang sebagai sebuah kebutuhan sama halnya dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Maka tentunya peningkatan mutu pendidikan juga berpengaruh terhadap perkembangan suatu bangsa. Kita ambil contoh Amerika, mereka takkan bisa jadi seperti sekarang ini apabila –maaf– pendidikan mereka setarap dengan kita. Lalu bagaimana dengan Jepang? si ahli Teknologi itu? Jepang sangat menghargai Pendidikan, mereka rela mengeluarkan dana yang sangat besar hanya untuk pendidikan bukan untuk kampanye atau hal lain tentang kedudukan seperti yang–maaf– Indonesia lakukan. Tak ubahnya negara lain, seperti Malaysia dan Singapura yang menjadi negara tetangga kita.
Mungkin sedikit demi sedikit Indonesia juga sadar akan pentingnya suatu pendidikan. Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2010 menitikberatkan atau mengambil tema pendidikan karakter untuk membangun peradaban bangsa dan seperti yang diberitakan bahwa Kementrian Pendidikan Nasional telah menyediakan infrastruktur terkait akses informasi bekerja sama dengan MNC Group, melalui TV berbayarnya, Indovision menyiarkan siaran televisi untuk pendidikan.Dan juga penyediaan taman bacaan di pusat perbelanjaan. Namun apakah pendidikan karakter ini bisa mengubah masalah-masalah yang sering kita hadapi dalam dunia pendidikan?
Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan: “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, banga dan negara” Namun satu pertanyaan, sudahkah pendidikan kita seperti yang tercantum dalam UU tersebut?

tarakan

Lambang Kota




1. Dasar : Perda Kota Tarakan No. 01 Tahun 1998 tanggal 30 September 1998 jo. Perda Kota Tarakan No.12 Tahun 2000 tanggal 27 September 2000
2. Lambang Daerah Kota Tarakan mencerminkan Visi, Misi, Kota Tarakan masa lampau, masa kini dan masa yang akan dating.
3. Arti Lambang :

a. Lambang yang berbentuk perisai yang berarti ketahanan wilayah yang tangguh;

b. Arti warna Lambang adalah :


* Warna Biru melambangkan persaudaraan ;


* Warna Hijau melambangkan keagamaan, keluhuran dan kemashuran ;


* Warna Kuning melambangkan keagungan dan kemashuran ;


* Warna Kuning Emas melambangkan keagungan dan kemashuran ;


* Warna Putih melambangkan kesucian ;


* Warna Coklat melambangkan kedamaian/ketentraman ;


* Warna Merah melambangkan dalam kebenaran ;

c. Bintang bersudut 5 (lima) melambangkan Dasar Falsafah Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila ;

d. Padi dan Kapas melambangkan Pemerintahan yang berkeadilan social dan sekaligus pula merupakan rangkaian sejarah terbentuknya Daerah Kota Tarakan yang diresmikan pada tanggal 15 Desember 1997, masing-masing :


* Untaian Padi sebelah luar berjumlah 15 (lima belas) dab sebelah dalam berjumlah 12 (dua belas) melambangkan tanggal dan bulan peresmian Daerah Kota Tarakan ;


* Untaian Kapas sebelah dalam berjumlah 9 dan sebelah luar 7 butir, melambangkan tahun 1997, tahun peresmian Daerah Kota Tarakan ;


* Ikatan Padi dan Kapas berjumlah 7 lilitan, melambangkan bahwa Daerah Kota Tarakan merupakan Daerah yang ke 7 di Provinsi Kalimantan Timur serta merupakan ikatan persatuan dan kesatuan ;

e. Tulisan Kota Tarakan menunjukkan wilayah Pemerintahan Daerah Kota Tarakan ;

f. Pintu gerbang melambangkan keadaan Daerah Kota Tarakan sebagai Kota Transit ;

g. Menara Minyak dengan semburan gas pada puncaknya melambangkan potensi masa lampau yang memberikan kontribusi pendapatan nasional ;

h. Perisai merupakan alat pelindung untuk mencapai tujuan Negara Republik Indonesia ;

i. Mandau dan Dayung melambangkan kesiapan masyarakat pembangunan ;

j. Guci air yang terletak ditengah perisai melambangkan potensi sumber daya manusia Daerah Kota Tarakan ;

k. Perahu melambangkan Daerah Kota Tarakan merupakan kepulauan yang ditunjang oleh potensi kelautan ;

l. Garis ombak berwarna putih melambangkan ketentraman dan kedamaian yang selalu menaungi seluruh warga Daerah Kota Tarakan ;

m. Tulisan yang ada dalam lambing daerah adalah �Paguntaka� yang berasal dari bahasa Tidung yang berarti Kampung Kita.